Posts

Showing posts from February, 2009

Paradigma dan Perspektif*

Image
Oleh: Fikar Damai Setia Gea A.     Pengertian Paradigma Secara etimologis kata Paradigma bermula pada sejak abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari Bahasa Latin pada tahun 1943 yaitu paradigma   yang berarti suatu model atau pola. Sementara dalam Bahasa Yunani berasal dari kata paradeigma (para+deignunai) yang berarti untuk “membandingkan”, “bersebelahan” (para) dan “memperlihatkan” (deik). Paradigma dapat diartikan sebagai seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama khususnya dalam disiplin ilmu pengetahuan. Beberapa pengertian paradigma menurut pada ahli adalah sebagai berikut: Pengertian paradigma menurut Patton (1975) : “A world view, a general perspective, a way of   breaking down of the complexity of the real world” (suatu pandangan dunia, suatu cara pandang umum, atau suatu cara untuk menguraikan kompleksitas dunia nyata) . Pengertian paradigma menurut Robert Friedrichs (197

CAMPAIGN FOR A LIFETIME

Image
Minggu-minggu terakhir menjelang Pemilu legislatif, ajang kampanye untuk mempromosikan diri dan partai semakin gencar. Tak jarang kita sering mendengar dan membaca kalimat atau frasa, berikut ini: "Mohon doa restu dan dukungannya!" "Mari raih dan sukseskan!" "Bergabunglah bersama kami!" "Kami siap mengabdi dan melayani rakyat." "Pilih calon yang telah terbukti dan bersih." "Mari melanjutkan perjuangan ini!" Dan mungkin masih banyak lagi kalimat-kalimat himbauan dan ajakan untuk mencari dukungan di Pemilu nanti. Sejak jadwal kampanye bergulir Juli 2008, berbagai kegiatan kampanye banyak dilakukan oleh berbagai partai, juga organisasi kemasyarakat yang mendukung calon legislatif ataupun partai tertentu. Terlepas dari legal tidaknya sebuah kampanye, berbagai cara, gaya dan kreatifitas dari tim sukses dikeluarkan untuk menarik perhatian masyarakat. Berbagai bentuk kampanye yang banyak dilakuka

Mencabut Akar Pahit Dalam Kehidupan Bangsa

Aku Untuk Negeri-Ku Apa yang salah dalam kehidupan bangsa Indonesia, sehingga rakyatnya sudah tidak percaya lagi terhadap para penyelenggara bangsa ini? Apakah kondisi ini merupakan satu kegagalan? Menurunnya rasa percaya masyarakat terhadap kinerja pemerintah sebenarnya disebabkan karena, masyarakat belum merasakan perubahan yang terjadi secara signifikan dalam bangsa ini. Perjalanan bangsa selama 63 tahun setelah merdeka masih belum memberikan hasil yang maksimal untuk membawa bangsa ini menuju pada kesejahteraan dan kebebasan secara utuh. Apakah 63 tahun belum cukup dijadikan sebagai masa persiapan menuju pada sebuah perubahan yang didambakan itu? Seharusnya sebuah pembelajaran penting sudah dapat dipetik dalam dalam jenjang waktu. Artinya ialah bahwa perubahan itu sudah dapat dimulai sekarang juga. Akan tetapi kenyataanya perubahan itu hanya sebuah mimpi belaka. Perubahan hanya menjadi sebuah konsep yang usang tanpa implementasi yang jelas di lapangan. Pernyataan ini keluar bukan

Popular posts from this blog

KENDALA DAN HAMBATAN SERTA SOLUSI DALAM KOMUNIKASI PEMBANGUNAN*

E-BUDGETING: MENGAWAL ASPIRASI MASYARAKAT DARI POLITIK KEPENTINGAN*

PELET JEPANG!

CORPORATE BRANDING AND CORPORATE REPUTATION

KOMUNIKASI HUMANIS*