Posts

Showing posts from April, 2009

Paradigma dan Perspektif*

Image
Oleh: Fikar Damai Setia Gea A.     Pengertian Paradigma Secara etimologis kata Paradigma bermula pada sejak abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari Bahasa Latin pada tahun 1943 yaitu paradigma   yang berarti suatu model atau pola. Sementara dalam Bahasa Yunani berasal dari kata paradeigma (para+deignunai) yang berarti untuk “membandingkan”, “bersebelahan” (para) dan “memperlihatkan” (deik). Paradigma dapat diartikan sebagai seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama khususnya dalam disiplin ilmu pengetahuan. Beberapa pengertian paradigma menurut pada ahli adalah sebagai berikut: Pengertian paradigma menurut Patton (1975) : “A world view, a general perspective, a way of   breaking down of the complexity of the real world” (suatu pandangan dunia, suatu cara pandang umum, atau suatu cara untuk menguraikan kompleksitas dunia nyata) . Pengertian paradigma menurut Robert Friedrichs (197

Mengapa Banyak Calon Anggota Legislatif Stres, Depresi, Beralih ke Dukun dan Bunuh Diri?

Pasca pemilu 2009, satu fenomena yang sangat menggelikan dari kalangan politisi ialah banyaknya caleg yang mengalami stress, depresi, beralih ke dukun dan bahkan ada yang bunuh diri. Menyikapi fenomena ini timbul satu petanyaan, mengapa situasi dan kondisi seperti ini terjadi kepada para caleg (terutama caleg yang gagal dalam pemilu)? Ada beberapa hal yang mengakibatkan kasus itu terjadi? Pertama, bahwa caleg berkeinginan untuk menjadi anggota DPR tidak atas dasar melayani rakyat atau sebagai wakil rakyat yang akan membawa aspirasi rakyat, melainkan ingin mencari pekerjaan. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemahaman sebagian besar politisi akan makna politik dan hakekat politik salah besar. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya caleg yang mengedepankan kekuatan uang dalam mengambil hati para konstituen. Kedua, bursa caleg dalam pemilu dijadikan ajang perjudian atau nasip-nasipan. Sebuah pemahaman yang salah jika ditinjau dari segi logika dan rasionalitas bahwa peluang untuk menjadi an

Popular posts from this blog

KENDALA DAN HAMBATAN SERTA SOLUSI DALAM KOMUNIKASI PEMBANGUNAN*

E-BUDGETING: MENGAWAL ASPIRASI MASYARAKAT DARI POLITIK KEPENTINGAN*

PELET JEPANG!

CORPORATE BRANDING AND CORPORATE REPUTATION

KOMUNIKASI HUMANIS*