Paradigma dan Perspektif*

Image
Oleh: Fikar Damai Setia Gea A.     Pengertian Paradigma Secara etimologis kata Paradigma bermula pada sejak abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari Bahasa Latin pada tahun 1943 yaitu paradigma   yang berarti suatu model atau pola. Sementara dalam Bahasa Yunani berasal dari kata paradeigma (para+deignunai) yang berarti untuk “membandingkan”, “bersebelahan” (para) dan “memperlihatkan” (deik). Paradigma dapat diartikan sebagai seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama khususnya dalam disiplin ilmu pengetahuan. Beberapa pengertian paradigma menurut pada ahli adalah sebagai berikut: Pengertian paradigma menurut Patton (1975) : “A world view, a general perspective, a way of   breaking down of the complexity of the real world” (suatu pandangan dunia, suatu cara pandang umum, atau suatu cara untuk menguraikan kompleksitas dunia nyata) . Pengertian paradigma menurut Robert Friedrichs (197

PELET JEPANG!

Pelet Jepang? Ya, Pelet Jepang! Mungkin istilah ini sudah lama kita dengar. Namun, saya tertarik untuk menulis artikel yang berjudul Pelet Jepang ini karena di tengah kehidupan masyarakat kita sekarang, timbul kecenderungan menggunakan Pelet Jepang dalam menggapai sesuatu tanpa mengandalkan kemampuan yang sesungguhnya dan ada juga yang menjadikan tujuan hidupnya hanya untuk memiliki pelet ajaib yang satu ini.
Untuk memahami tentang Pelet Jepang mari melanjutkan tulisan ini dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut!

Apa itu Pelet Jepang?
Walaupun Pelet Jepang belum memiliki definisi yang pas, namun ada satu pemahaman yang sama bahwa yang dimaksud dengan Pelet Jepang adalah sebuah kekuatan magis di zaman modern ini yang timbulkan oleh sebuah benda berteknologi tinggi yang mampu mengubah cara pandang kita dalam sekejab setelah melihat benda yang ajaib ini. Memang, pelet yang satu ini tidak hanya dimiliki atau dibuat oleh Jepang namun pelet yang sering beredar di pasaran saat ini berasal dari Jepang dan pelet dari Jepang cukup terkenal dan manjur.

Pelet Jepang ini dibuat oleh orang-orang pintar. Tapi, orang-orang pintar yang satu ini memang benar-benar pintar. Mereka adalah pakar dalam bidang teknologi, industri, otomotif bahkan marketing, yang benar-benar mengenyam pendidikan di bidang mereka masing-masing. Jadi, tidak salah kalau melihat ”pelet” produksi mereka membuat kita tergila-gila untuk memilikinya.

Misalnya yang kayak gini nih:


Mengapa Pelet Jepang?
Sebagai contoh: Zaman sekarang ini, jika seorang cowok ingin mendekati seorang cewek, kadang kala jika hanya rayuan atau hanya mengandalkan gombal saja jangan harap misi anda dapat berhasil. Jadi, perlu juga menunjukkan kepribadian. Kepribadian disini adalah rumah pribadi atau mobil pribadi sehingga anda digolongkan ”mapan”. Inilah Pelet Jepang, tunjukkan ke dia bahwa anda punya rumah atau mobil pribadi. Dijamin misi anda bakal berhasil. Tapi tak jarang juga orang yang mana pelet yang mereka pakai adalah pinjaman. Namun apa boleh buat ini merupakan tuntutan zaman.

Apa artinya disini, bahwa masyarakat kita telah mengalami perubahan gaya hidup. Gaya hidup masyarakat kita cenderung mengarah pada gaya hidup mewah (glamour/lux). Sebuah acara reality show disalah satu televisi swasta di Indonesia sekarang yaitu Take Me Out Indonesia. Tak jarang wanita yang ditampilkan dalam acara itu mengatakan bahwa mereka menginginkan seorang laki-laki yang sudah mapan. Baik itu dari pekerjaan yang levelnya tinggi, punya rumah pribadi dan punya mobil pribadi. Akibatnya banyak yang bilang wanita indonesia sekarang kebanyakan matre.

Lalu apa yang seterusnya terjadi? Mengingat tuntutan zaman yang memaksa untuk hidup mewah membuat beberapa orang lupa diri. Ada saja orang yang menginginkan kehidupan yang mewah tetapi tidak melihat dimana posisinya ada dimana. Ada banyak orang yang juga yang ingin digolongkan sebagai orang yang sudah mapan. Tidak mau dibilang orang biasa-biasa saja atau bahkan dibilang miskin. Sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk mencapainya. Bagaimana cara mendapatkannya, tak jarang kita temukan orang yang mencuri, korupsi, menjadi makelar kasus, menjual barang-barang ilegal atau kegiatan lainnya yang dapat mendapatkan duit dalam waktu cepat, sehingga usaha untuk memiliki Pelet Jepang dapat tercapai dan masuk dalam golongan orang-orang hebat atau mapan. Akan tetapi hal seperti inikah yang seharusnya terjadi?

Perlukah kita memiliki Pelet Jepang?
Saya menjawab pertanyaan ini Ya, Perlu. Dalam hal ini tidak berarti kita memaksakan diri untuk memilikinya atau mengandalkannya dalam mencapai segala sesuatu. Akan tetapi, kita mengambil nilai positif dari trend yang sedang marak ini.

Kita tahu bahwa memang benar di zaman sekarang standar kehidupan manusia (masyarakat) ditandai dengan adanya pekerjaan, punya rumah dan juga punya kendaraan pribadi dan aset-aset lainnya. Jika saat ini kita masih belum memilikinya apa yang harus kita lakukan. Biarlah itu menjadi sebuah motivasi buat kita untuk maju, bahwa ada satu garis akhir yang harus kita capai walaupun itu bukanlah segalanya. Biarlah ini membantu untuk menggerakkan untuk mencapai tujuan dan impian kita kedepan. Oleh karena itu marilah kita terus berkarya.

SELAMAT BERKARYA!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

KENDALA DAN HAMBATAN SERTA SOLUSI DALAM KOMUNIKASI PEMBANGUNAN*

E-BUDGETING: MENGAWAL ASPIRASI MASYARAKAT DARI POLITIK KEPENTINGAN*

CORPORATE BRANDING AND CORPORATE REPUTATION

KOMUNIKASI HUMANIS*